Digitalisasi HR untuk UMKM: Mulai dari Mana Tanpa Bingung?
10 Mei 2025

Bingung Mulai Digitalisasi HR dari Mana?
Pernah merasa HR di bisnis kamu “cuma ngurusin absen & cuti”, tapi tetap bikin pusing setiap bulan?
Kalau iya, mungkin bukan sistemnya yang salah—tapi cara kerjanya yang belum digital.
Banyak pelaku UMKM ingin mulai digitalisasi HR, tapi bingung harus mulai dari mana. Takut terlalu mahal, terlalu rumit, atau justru nggak cocok sama skala bisnisnya.
Padahal, digitalisasi HR bukan tentang pakai sistem mahal atau software canggih, tapi bagaimana kamu bisa bikin proses kerja HR lebih rapi, efisien, dan minim risiko kesalahan—dengan tools yang tepat.
Di artikel ini, kita akan bahas langkah-langkah realistis untuk memulai digitalisasi HR buat UMKM, lengkap dengan contoh dan tips praktis.

💡 1. Mulai dari Masalah Paling Nyata: Data Karyawan & Absensi
Jangan langsung berpikir soal performance management atau dashboard AI.
Langkah pertama yang paling berdampak adalah mendigitalisasi data dasar, seperti:
Biodata karyawan
Jadwal kerja & shift
Catatan kehadiran & cuti
📌 Tools yang bisa kamu gunakan:
Google Sheets → untuk awal, buat format data karyawan & kalender kerja
SaaS HR sederhana seperti Haer → menyimpan semua data di satu tempat, akses mudah lewat HP
Kenapa ini penting?
Karena 80% masalah HR di UMKM biasanya berasal dari absensi manual, data tercecer, dan dokumentasi yang tidak konsisten.
⚙️ 2. Otomatiskan Proses Repetitif (Mulai dari Cuti & Reimbursement)
Proses yang berulang seperti approval cuti dan klaim reimbursement seringkali menghabiskan waktu dan tenaga.
Tanpa sistem, semuanya dilakukan lewat chat pribadi, spreadsheet, dan tanya-tanya terus.
Mulai otomatiskan dengan:
Form online untuk cuti & klaim
Approval langsung lewat sistem, tanpa print/tanda tangan
Rekap otomatis di akhir bulan
📌 Manfaat yang langsung terasa:
HR tidak perlu lagi rekap manual
Karyawan tahu status pengajuan secara transparan
Semua ada log & dokumentasinya
📊 3. Bangun Dashboard HR Sederhana
Setelah data dasar sudah digital, kamu bisa mulai melihat pola:
Siapa karyawan paling sering izin?
Tim mana yang paling sering lembur?
Apakah ada tren resign tertentu?
Ini bisa dibangun dari tools sederhana seperti:
Google Data Studio (gratis)
Fitur dashboard dari aplikasi HR seperti Haer
Dashboard membantu kamu mengambil keputusan berbasis data, bukan asumsi.
🛡️ 4. Amankan Data dengan Cloud & Backup Otomatis
Banyak UMKM masih menyimpan data karyawan di laptop atau harddisk kantor. Ini berisiko tinggi:
Kena virus
Laptop hilang
Tidak bisa diakses jarak jauh
Mulai gunakan:
Google Drive / Dropbox → simpan dokumen karyawan
Gunakan HR software berbasis cloud agar semua data bisa diakses kapan saja, di mana saja, tanpa takut hilang
💡 Pastikan juga aksesnya terbatas hanya untuk yang berwenang.
🧩 5. Pilih Sistem yang Bertumbuh Bersama Bisnis Kamu
Jangan tergoda beli sistem mahal dengan fitur berlebihan yang tidak kamu pakai. Sebaliknya, pilih sistem yang:
Mudah dipakai (oleh tim HR maupun karyawan)
Bisa upgrade fitur sesuai pertumbuhan bisnis
Dukungan lokal & dokumentasi jelas
📌 Tips:
Coba sistem seperti Haer, yang memang dirancang untuk UMKM Indonesia—dengan fitur modular dan proses onboarding yang mudah.
🔚 Kesimpulan: Digitalisasi HR Itu Maraton, Bukan Sprint
Kamu tidak perlu langsung 100% digital dalam semalam.
Mulailah dari hal paling mendasar: data, absensi, cuti, lalu bangun proses di atasnya secara bertahap.
Dengan langkah yang tepat, digitalisasi HR bisa:
Menghemat waktu hingga 40% pekerjaan administratif
Meningkatkan transparansi & kepercayaan dalam tim
Mempersiapkan bisnis kamu untuk scaling up
Digitalisasi bukan kemewahan—tapi kebutuhan agar kamu bisa fokus ke hal yang lebih penting: tumbuhnya bisnis dan tim kamu.
✨ Tertarik mulai digitalisasi HR tanpa bingung setup dari awal?
Coba Haer — HR platform untuk UMKM yang ingin kerja lebih rapi, cepat, dan manusiawi.